Sukses

MRT Jakarta Angkut 15 Juta Penumpang Selama Januari-Juni 2023

Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan, pihaknya optimistis target melayani 70 ribu orang per hari pada akhir 2023 dapat tercapai.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mengangkut 15.118.472 orang selama periode 1 Januari hingga 30 Juni 2023. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari 83 ribu orang per hari naik ratangga.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan, pihaknya optimistis target melayani 70 ribu orang per hari pada akhir 2023 dapat tercapai.

"Sekitar 15 juta lebih orang menggunakan MRT Jakarta sejak Januari hingga Juni 2023. Itu berarti sekitar 2,5 juta orang perbulan dan lebih dari 83 ribu per hari," kata Effendi dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (14/7/2023).

Menurut Effendi, meskipun per 1 Juli 2023 lalu ada penyesuaian metode pembayaran pembelian tiket secara digital, nyatanya tidak terlalu berdampak signifikan tethadapa jumlah angka keterangkutan. Terbukti, kata dia jumlah penumpang yang menggunakan layanan MRT Jakarta masih tinggi.

Sejauh ini, kata dia MRT Jakarta menyediakan berbagai macam pilihan metode pembayaran pembelian tiket perjalanan, yaitu dengan uang elektronik keluaran bank, kode QR melalui aplikasi MRT-J, dan kartu multitrip serta singletrip.

Tak hanya itu, pengguna layanan MRT Jakarta juga dapat melakukan top-up di mesin-mesin yang disediakan di stasiun.

Lebih lanjut, Effendi menyebut ke depan pihaknya berencana melakukan penambahan metode pembayaran dengan mitra baru kode QR, QRIS, dan MRTPay.

2 dari 3 halaman

Resmi Berlakukan Ketentuan Proses Pembayaran Baru

Sebelumnya, PT MRT Jakarta resmi memberlakukan ketentuan baru dalam proses pembayaran naik MRT Jakarta per Sabtu, 1 Juli 2023. Total, ada empat aplikasi e-wallet yang tidak bisa lagi digunakan pelanggan untuk membeli tiket MRT.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, empat aplikasi e-wallet itu antara lain, OVO, Gopay, Linkaja, dan DANA. Menurut Syafrin, pemberlakuan ini terjadi karena kesepakatan bisnis antara PT MRT dan keempat aplikasi tak mencapai titik temu.

"Terkait sistem pembayaran e-wallet OVO, Gopay, Linkaja, DANA yang tidak berlaku di MRT mulai hari ini 1 Juli 2023, Hal ini murni karena tidak tercapai kesepakatan bisnis antara MRT dengan ke 4 penyedia dompet digital tersebut, sehingga kontraknya tidak diperpanjang per 1 Juli 2023," kata Syafrin saat dikonfirmasi, dikutip Sabtu, 1 Juli 2023.

3 dari 3 halaman

Buka Opsi Lanjutkan Kerja Sama

Lebih lanjut, Syafrin menjelaskan usai kontrak berakhir, empat mitra MRT itu tak menunjukkan keinginannya untuk memperpanjang kontrak. Padahal, kata dia MRT telah membuka opsi melanjutkan kerja sama sesuai aturan yang yang telah ada sebelumnya.

"Kondisi ini terjadi karena periode kontrak kerjasama dengan para mitra e-wallet tersebut berakhir (seperti kontrak kerja sama pada umumnya pasti ada periode waktu) dan belum ada kesepakatan/keinginan dari para mitra tersebut untuk memperpanjang kerja sama kembali," jelas Syafrin.

Syafrin menyebut, keputusan para mitra tetap dihormati. Saat ini, kata dia Astrapay, i-saku, dan Blu BCA yang tercatat masih bekerja sama dengan MRT Jakarta untuk server based pembayaran tiket perjalanan MRT yang dapat diakses masyarakat.